CARA MEMBUAT LAMPIRAN FOTO DI WORD

Cara Membuat Daftar Lampiran Secara Otomatis di Word 2013

Membuat daftar lampiran secara otomatis di Word 2013 sangatlah mudah. Anda tidak perlu lagi menghitung dan menyusun lampiran secara manual. Word 2013 menyediakan fitur yang memungkinkan Anda membuat daftar lampiran secara otomatis hanya dengan beberapa langkah sederhana.

Pertama-tama, buka dokumen Word 2013 yang ingin Anda buat daftar lampirannya. Setelah itu, arahkan kursor ke tempat Anda ingin menambahkan daftar lampiran. Kemudian, pilih tab “Referensi” di menu bar atas Word 2013. Di bagian tab “Referensi,” Anda akan menemukan grup “Lampiran.” Klik tanda panah ke bawah di grup tersebut untuk melihat opsi yang tersedia.

Di dalam opsi “Lampiran,” pilih “Lampiran” untuk menambahkan daftar lampiran secara otomatis. Setelah Anda memilih opsi tersebut, Word 2013 akan membuat daftar lampiran kosong di tempat yang ditunjuk sebelumnya. Anda dapat melakukan penyesuaian pada daftar lampiran sesuai kebutuhan Anda.

Untuk menambahkan item lampiran ke daftar, cukup tambahkan teks atau gambar ke dokumen Anda seperti biasa. Setelah itu, pilih item yang ingin Anda tambahkan ke daftar lampiran. Kemudian, pada grup “Lampiran” di tab “Referensi,” klik tanda panah ke bawah. Di dalam opsi “Lampiran,” pilih “Tambah Daftar Lampiran.” Word 2013 akan secara otomatis menambahkan item yang Anda pilih ke daftar lampiran.

Jika Anda ingin menghapus item dari daftar lampiran, cukup pilih item tersebut di dokumen Anda. Kemudian, pada grup “Lampiran” di tab “Referensi,” klik tanda panah ke bawah. Di dalam opsi “Lampiran,” pilih “Hapus Daftar Lampiran.” Word 2013 akan menghapus item yang Anda pilih dari daftar lampiran.

Cara Membuat Lampiran Foto Pembelajaran di Laporan PTK

Pada saat menyusun laporan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), seringkali kita perlu menyertakan lampiran berupa foto pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan bukti visual tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Membuat lampiran foto pembelajaran di laporan PTK dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

Pertama, tentukan terlebih dahulu jenis foto apa yang akan Anda lampirkan. Apakah foto tersebut adalah foto kegiatan pembelajaran, foto hasil kerja siswa, atau foto-foto dokumentasi lainnya. Setelah itu, pilih foto-foto yang sesuai dengan jenis foto yang telah ditentukan.

Kedua, pilih format laporan PTK yang hendak digunakan. Format laporan PTK umumnya terdiri dari teks, tabel, dan grafik. Jika Anda memilih format laporan dengan tabel, maka Anda dapat menggunakan tabel sebagai wadah untuk meletakkan foto-foto tersebut.

Setelah memilih format laporan PTK dan menentukan jenis foto yang akan dilampirkan, langkah selanjutnya adalah menempatkan foto-foto tersebut di laporan. Anda dapat melakukan ini dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan menyisipkan foto secara manual ke dalam tabel yang telah Anda buat. Caranya adalah dengan mengklik pada sel tabel yang ingin Anda isi dengan foto, kemudian pilih opsi “Sisipkan Gambar” di menu “Tata Letak” di atas Word.

Di dalam opsi “Sisipkan Gambar,” Anda dapat memilih foto yang ingin Anda lampirkan. Setelah Anda memilih foto, Word akan secara otomatis menempatkan foto tersebut ke dalam sel tabel yang telah ditentukan. Anda dapat mengubah ukuran dan posisi foto sesuai kebutuhan Anda. Anda juga dapat menambahkan keterangan di bawah foto untuk memberikan penjelasan tentang foto tersebut.

Penulisan Lampiran Skripsi Yang Benar

Saat menulis skripsi, lampiran menjadi salah satu bagian yang penting dan harus diperhatikan dengan baik. Lampiran ini berfungsi untuk melengkapi tulisan skripsi Anda dengan data yang mendukung dan tidak dapat dimasukkan ke dalam bab-bab utama. Sebagai mahasiswa, Anda perlu tahu bagaimana cara menulis lampiran skripsi yang benar. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

Pertama, tentukan jenis data atau informasi apa yang akan Anda lampirkan. Ada banyak jenis data yang dapat Anda lampirkan dalam skripsi, seperti hasil wawancara, kuesioner, lembar pengesahan, catatan lapangan, dan sebagainya. Pastikan bahwa data yang Anda lampirkan relevan dengan topik penelitian Anda dan mendukung argumen yang Anda buat dalam tulisan skripsi.

Kedua, tentukan urutan penulisan lampiran. Lampiran biasanya diletakkan setelah daftar pustaka dalam skripsi. Anda dapat mengatur urutan lampiran sesuai dengan urutan penggunaannya dalam skripsi. Misalnya, jika Anda menggunakan hasil wawancara terlebih dahulu sebelum menggunakan data dari kuesioner, maka letakkan hasil wawancara terlebih dahulu sebelum kuesioner dalam lampiran Anda.

Setelah Anda menentukan urutan lampiran, langkah selanjutnya adalah menulis nama dan nomor lampiran. Nama lampiran biasanya ditulis dalam bentuk “Lampiran” diikuti dengan nomor urut, misalnya “Lampiran 1” untuk lampiran pertama, “Lampiran 2” untuk lampiran kedua, dan seterusnya. Nama dan nomor lampiran ini biasanya ditulis di bagian atas halaman lampiran.

Cara Membuat Lampiran Skripsi

Saat menulis skripsi, Anda mungkin perlu melampirkan beberapa halaman atau dokumen tambahan yang mendukung tulisan skripsi Anda. Lampiran dapat berupa transkrip wawancara, hasil survei, contoh-contoh instrumen penelitian, atau dokumen yang secara keseluruhan tidak dapat dimasukkan secara langsung ke dalam bab-bab utama skripsi Anda.

Ada beberapa langkah yang perlu Anda ikuti untuk membuat lampiran skripsi. Pertama, tentukan jenis dokumen atau halaman apa yang akan Anda lampirkan. Misalnya, jika Anda melampirkan transkrip wawancara, siapkan terlebih dahulu dokumen transkrip tersebut. Pastikan bahwa dokumen tersebut lengkap dan benar.

Setelah Anda menentukan jenis dokumen atau halaman yang akan dilampirkan, langkah selanjutnya adalah menentukan urutan penulisan lampiran. Lampiran biasanya diletakkan setelah daftar pustaka dalam skripsi. Anda dapat mengatur urutan lampiran sesuai dengan urutan penggunaannya dalam skripsi. Misalnya, jika Anda menggunakan transkrip wawancara terlebih dahulu sebelum menggunakan hasil survei, maka letakkan transkrip wawancara terlebih dahulu sebelum hasil survei dalam lampiran Anda.

Setelah Anda menentukan urutan lampiran, langkah selanjutnya adalah menulis nama dan nomor lampiran. Nama lampiran biasanya ditulis dalam bentuk “Lampiran” diikuti dengan nomor urut, misalnya “Lampiran 1” untuk lampiran pertama, “Lampiran 2” untuk lampiran kedua, dan seterusnya. Nama dan nomor lampiran ini biasanya ditulis di bagian atas halaman lampiran.

Jika Anda melampirkan beberapa dokumen atau halaman dalam satu lampiran, Anda dapat menggunakan sub consecutives untuk membedakan antara dokumen atau halaman yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, Anda dapat menggunakan sub consecutives berupa “Lampiran 1.1” dan “Lampiran 1.2” untuk membedakan antara halaman transkrip wawancara dan halaman hasil survei dalam Lampiran 1.

Contoh Membuat Daftar Lampiran Jurnal

Membuat daftar lampiran jurnal adalah langkah penting dalam menulis sebuah jurnal. Daftar lampiran ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai semua bahan tambahan yang tersedia dalam jurnal. Dalam daftar lampiran jurnal, terdapat berbagai jenis bahan tambahan, seperti gambar, tabel, atau dataset. Berikut adalah contoh cara membuat daftar lampiran jurnal.

Pertama, tentukan semua bahan tambahan yang ingin Anda sertakan dalam daftar lampiran jurnal. Bahan tambahan tersebut haruslah relevan dengan isi jurnal dan dapat mendukung informasi yang terdapat dalam jurnal. Misalnya, jika jurnal Anda membahas tentang hasil eksperimen, Anda mungkin perlu melampirkan gambar grafik atau tabel yang menunjukkan hasil eksperimen tersebut.

Setelah Anda menentukan semua bahan tambahan yang ingin Anda sertakan dalam daftar lampiran jurnal, langkah selanjutnya adalah menuliskan daftar lampiran. Daftar lampiran biasanya diletakkan setelah daftar isi dalam jurnal. Anda dapat menggunakan format bullet atau numbering untuk menuliskan daftar lampiran dengan jelas dan terstruktur.

Misalnya, jika jurnal Anda memiliki empat bahan tambahan, Anda dapat menuliskan daftar lampiran sebagai berikut:

  1. Gambar Grafik 1: Hasil Eksperimen 1
  2. Tabel 1: Data Eksperimen
  3. Gambar Grafik 2: Hasil Eksperimen 2
  4. Tabel 2: Data Eksperimen Tambahan

Kesimpulan

Di era digital seperti sekarang ini, kemampuan menulis daftar lampiran secara otomatis di Word 2013 sangatlah penting. Fitur ini tidak hanya mempermudah Anda dalam menyusun daftar lampiran, tetapi juga membuat dokumen Anda terlihat lebih profesional. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat dengan mudah membuat daftar lampiran yang rapi dan teratur.

Sekarang Anda sudah tahu cara membuat daftar lampiran secara otomatis di Word 2013 dan menulis lampiran dengan benar dalam skripsi, laporan PTK, atau jurnal. Selamat mencoba dan semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!